Tari reog ponorogo

Diposting oleh Unknown on Kamis, 14 Februari 2013Sabtu, 09 Februari 2013

Tari Reog Ponorogo
Tari Reog Ponorogo
Reog Ponorogo, adalah budaya yang sudah mendarah daging bagi masyarakat Ponorogo. Bahkan anak kecilpun jika ditanya tentang reog ponorogo, pasti mereka dapat menjawab.  Paling tidak menunjukkan ekspresinya senang, takut atau ikut menari-nari atau menirukan bunyi musiknya.

Itulah pemandangan yang lumrah di kota reog ini. Dan lagi jika kita jalan-jalan dikota reog setiap kita masuk gang atau jalan kita ketemu gapura bercorak reog. Dari yang sederhana sampai menggambarkan bentuk patung kesenian reog lengkap.
Setiap desa wajib punya satu unit kesenian reog, tapi ada juga yang lebih dua atau tiga bahkan empat. Reog Ponorogo tak dapat lepas dari kehidupan masyarakat ponorogo dalam sehari-hari. Bahkan pemerintah daerah menggunakan kata-kata REOG untuk , gerakan masal. Ponorogo kota reog artinya ponorogo kota yang R=resik artinya bersih, E=elok artinya indah kotanya, O=omber artinya rakyatnya makmur , dan G=girang-gemirang artinya bahagia rakyatnya.

Bahkan sekarang ini reog ponorogo semakin berkembang, masuk dalam dunia pendidikan. Sekolah-sekolah di ponorogo mulai TK sampai SMA, pelajaran seni reog diperkenalkan sampai dimasukkan dalam kurikulum Mulok (muatan lokal) ataupun kegiatan ekstrakurikuler.

Semangat dari kompetisi untuk tampil yang terbaik, tertuang dan tersalurkan pada festifal reog nasional setiap bulan sura, dan khusus para pelajar  yang disebut reog mini , festifal reog pada bulan agustus setiap tahun. Suatu kebanggaan sendiri bagi yang menang.

Reog juga digunakan sebagai kesenian wajib pada acara bersih desa, diarak keliling kampung. Hal inilah yang sering dinantikan oleh anak-anak, remaja , oang tua maupun manula, mereka semua keluar untuk memeriahkannya.

Jika ingin melihat kesenian reog yang tampil langsung ( life ) di panggung besar alun-alun ponorogo, anda datang saja pada malam bulan purnama. Pasti ada dan cukup meriah. Silahkan datang ya?


More aboutTari reog ponorogo

Sejarah Reog Ponorogo

Diposting oleh Unknown on Kamis, 14 Februari 2013Sabtu, 09 Februari 2013


Sejarah Reog Ponorogo


            .
Ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog ponorogo dan Warok , namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan masa itu.
 Raja  majapahit yang berkuasa pada abad ke-15.  Ki ageng kutu marah akan pengaruh kuat dari pihak istri raja majapahit yang berasal dari Cina, selain itu juga murka kepada rajanya dalam pemerintahan yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan majapahit akan berakhir.
 Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali.
 Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.
Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal Singo Barong itu adalah raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabhumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya.
 Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari  yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50 kg hanya dengan menggunakan giginya 
. Kepopuleran Reog Ki Ageng Kutu akhirnya raja mengambil tindakKertabumi an dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh para warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran tentang ilmu warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam.
 Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer di antara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru di mana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo.
Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun di tengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan wengker Raja Kelono dan Wakilnya Bujang Anom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan wengker, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan "kerasukan" saat mementaskan tariannya.
Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai warisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.

Saat ini masyarakat ponorogo, melestarikannya tari reog ponorogo tersebut dalam suatu pentas, yang setiap tahun di alon-alon ponorogo, tepatnya setiap bulan purnama dan tanggal 1 syura.

Bahkan di sekolah- sekolah pelajaran kesenian reog adalah masuk dalam pelajaran muatan lokal bagi sekolah-sekolah di kabupaten ponorogo. 

More aboutSejarah Reog Ponorogo

Vidio Reog Ponorogo

Diposting oleh Unknown on Kamis, 14 Februari 2013Sabtu, 09 Februari 2013





Ponorogo sebagai kota budaya, yang lokasinya di Jawa Timur, memiliki budaya khas asli kelahiran ponorogo.

Bermula dari sejarah di masa lalu , sebagai bentuk ketidak senangan seorang adipati wengker Ki Ageng Kutu kepada rajanya yaitu Prabu Brawijaya yang terakhir. Ki Ageng Kutu menciptakan kesenian sindiran kondisi raja waktu itu,


Prabu Brawijaya yang dikuasai oleh isterinya dari negeri Campa yang cantik jelita , Prabu brawijaya digambarkan dengan Singo Barong dan diatasnya Dadak Merak  sebagai gambaran sang putri Campa.

Setelah berkembang dari tahun ke tahun, pertunjukan pentas reog sangat digemari oleh masyarakat Ponorogo.Setiap acara ngruat atau bersih desa Reog adalah hal yang wajib dipentaskan.


Alon-alon Ponorogo sebagai pusat kegiatan masyarakat ponorogo, yang ramai dalam 24 jam, Pentas reog selalu dinanti-nantikan oleh masyarakat. Panggung besar alon-alon Ponorogo menjadi lebih angker dengan ornament reog dan patung reognya.


Akhirnya seniman ponorogopun, menciptakan Tari Reog Ponorogo yang standart. Dengan demikian dapat dilombakan setiap tahun maupun diajarkan di sekolah=sekolah di kabupaten Ponorogo.


Inilah beberapa video yang dapat anda lihat, pentas reog di ponorogo atau didarah-daerah lainnya. Selamat menyaksikan,!!! …ini adalah budaya asli Indonesia yang harus dipertahankan,  saksikan di Vidio Reog Ponorogo


More aboutVidio Reog Ponorogo